.

Keutamaan Shalat Tarawih

1.Orang yang beriman akan terbebas dari dosanya layaknya keika baru dilahirkan oleh ibunya.
2.Orang yang sholat tarawih dan kedua orang tuanya (jika keduanya beriman) akan mendapat ampunan dari Alloh Swt.
3.Malaikat menyeru dari bawah ‘Arsy: “mulailah untuk melakukan amal kebajikan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu”.
4.Orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya orang yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
5.Allah Swt. menganugerahinya pahala layaknya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsho.
6.Allah mencurahkan padanya pahala seperti pahalanya orang yang melakukan Thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan (batu-batu) memohonkan ampunan baginya.
7.Seolah ia telah bertemu Nabi Musa as. serta iktu membantunya menghadapi raja Fir’aun dan patihnya.
8.Allah akan memberikan segala sesuatu yang sudah diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim as.
9.Mendapat pahala seperti pahalanya ibadah yang dilakukan oleh para Nabi.
10.Allah akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat.
11.Mendapatkan pahala bagaikan keluar dari dunia seperti baru dilahirkan oleh ibunya.
12.Dia akan berjalan di hari kiamat dengan wajah yang bersinar laksana rembulan dibulan purnama.
13.Dia akan menemui hari kiamat dalam keadaan selamat dari kejelekan dan keburukan.
14.Malaikat akan turun ke bumi dan bersaksi dia telah melakukan sholat tarawih sehingga kelak di hari kiamat dia tidak perlu dihisab (dihitung) amalnya.
15.Seluruh Malaikat dan Malaikat yang menyangga ‘Arsy bersama-sama mendoakan selamat kepadanya.
16.Allah Swt. akan menulisnya sebagai golongan orang yang selamat dari api neraka dan mendapat keberuntungan masuk surga.
17.Dianugerahi pahala seperti layaknya para Nabi.
18.Para Malaikat berseru: “Hai hamba Allah, seseungguhnya Allah Swt. telah memberi ampunan kepadamu dan kedua orang tuamu”.
19.Derajatnya diangkat Allah Swt. di surga firdaus.
20.Dianugerahi pahala layaknya orang yang mati syahid dan orang-orang sholih.
21.Allah membangunkan untuknya sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di dalam surga.
22.Menemui hari kiamat dalam keadaan terhindar dari segala kesusahan dan kepedihan.
23.Allah membangunkan sebuah kota di surga.
24.Allah akan memberikan 24 (dua puluh empat) do’a yang akan dikabulkan.
25.Allah akan menghilangkan siksa kubur untuknya.
26.Allah akan mengangkat pahalanya selama 40 (empat puluh) tahun.
27.Di hari kiamat dia akan melewati shirothol mustakim (jembatan) seperti kilat yang menyambar.
28.Allah Swt. akan mengangkat seribu derajat disurga untuknya.
29.Allah Swt. akan memberikan pahala seribu (1000) haji yang diterima Allah.
30.Allah Swt. akan berkata: “Wahai hambaku makanlah buah surga, minumlah minuman surga, mandilah dari air surga, Aku Tuhanmu dan kamu hambaKu”.

Sumber: Kitab Dhurah Al-Nasi'in
Share this article :

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

VIDEO FRAKSI PD

Sejarah
Bisnis
Contoh 3
Download MP3
Contoh 5
Download
Contoh 7
Kedatangan islam di Indonesia telah banyak memberi pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Khususnya di Jawa yang mempunyai banyak sejarah dan kebudayaan yang mengakar. Hal itu bisa berupa budaya, kesenian, ritual, dan pendidikan. Lembaga pendidikan memberikan warna tersendiri bagi sejarah islam di jawa, karena dengan media pendidikanlah ajaran islam disebarluaskan kepada masyarakat. Pengaruh Walisongo tak pernah lepas dari peranan ini, karena merekalah yang mempunyai andil besar terhadap perkembangan agama islam. Pendekatan yang dilakukan walisongo sangat efektif untuk mengajak orang-orang yang kala itu masih beragama hindu-budha. Dengan kebudayaan, kesenian dan tentunya cara yang halus membuat orang-orang lebih simpati dan tertarik.

Jika kita mengkaji tentang sejarah budaya Jawa dan pendidikan, maka pesantren merupakan institusi yang tak dapat ditinggalkan. Menurut Dawam rahardjo bahwa pondok adalah hasil penyerapan akulturasi dari masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan Hindu-Budha dan Kebudayaan Islam yang kemudian menjelmakan suatu lembaga yang lain dengan warna Indonesia.

Melalui konsep dan model pembelajaran pesantren yang sederhana ini kemudian dilanjutkan oleh para Ulama sampai sekarang. Hal itu menunjukkan keberhasilan Walisongo khususnya Maulana Malik Ibrahim yang pertama kali memperkenalkan pesantren.

Corverter HTML

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Pondok Pesantren Al-Hidayah - All Rights Reserved